petacerita.com – Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, menegaskan bahwa dirinya tidak akan berpartisipasi lagi dalam debat calon presiden melawan Wakil Presiden Kamala Harris. Keputusan ini ia ambil setelah mengkritik ketidaknetralan yang terjadi pada debat capres pertama. Dalam debat tersebut, Kamala Harris dan Trump melontarkan serangan verbal, terutama ketika Harris menyebut bahwa para pemimpin dunia menganggap Trump mudah dimanipulasi oleh para diktator.
” Baca Juga: Kasus Perundungan di PPDS Undip Terungkap “
Dalam debat pertama setelah Presiden Joe Biden memutuskan untuk tidak mencalonkan diri kembali pada Juli lalu, Harris menuduh Trump sebagai sosok yang menjadi bahan tertawaan pemimpin dunia. Selain itu, ia juga menyebut bahwa beberapa pemimpin militer yang pernah bekerja dengan Trump menganggapnya sebagai “aib”. Harris menambahkan bahwa para diktator mendukung Trump karena mereka bisa memanfaatkan kelemahan mantan presiden itu melalui pujian dan bantuan.
Selama debat, Trump menuduh Harris membenci Israel, terutama saat membahas konflik di Jalur Gaza. Trump mengklaim bahwa jika Harris terpilih menjadi presiden, Israel akan lenyap dalam dua tahun, meskipun ia tidak memberikan bukti untuk mendukung pernyataannya. Trump juga menyebut bahwa Harris membenci populasi Arab dan Israel, dengan argumen bahwa seluruh negara akan hancur. Menanggapi tuduhan ini, Harris dengan tegas membantahnya, menyatakan bahwa ia mendukung Israel sepanjang hidup dan kariernya.
Trump mengklaim bahwa debat tersebut adalah “debat terbaik” yang pernah ia lakukan. Namun, ia menuduh moderator debat dari jaringan ABC tidak bersikap netral dan justru memihak Harris. Dalam postingan di media sosial, Trump mengkritik bahwa debat itu terasa seperti “tiga lawan satu”, merujuk pada para moderator yang dianggap menyerangnya. Meskipun Trump memuji penampilannya, beberapa donatur politik Partai Republik dan penasihatnya merasa bahwa Harris tampil lebih unggul dalam debat tersebut.
Meskipun Trump mengklaim kemenangannya dalam debat, beberapa survei menunjukkan sebaliknya. Survei Reuters/Ipsos mengungkapkan bahwa 53 persen responden merasa Harris memenangkan debat, sementara hanya 24 persen yang mengatakan Trump unggul. Survei YouGov juga menunjukkan 54 persen responden memilih Harris sebagai pemenang, dan 31 persen mendukung Trump. Namun, jajak pendapat dari CNN memperlihatkan bahwa mayoritas penonton debat beranggapan bahwa Harris lebih unggul daripada Trump.
” Baca Juga: Pria Jepang Rekam Wanita Mandi di Pemandian Air Panas “
Setelah debat pertama, tim kampanye Harris menantang Trump untuk kembali berdebat. Ketika ditanya mengenai hal ini, Trump mengatakan bahwa ia perlu mempertimbangkannya, meskipun ia menyiratkan bahwa jika sudah memenangkan debat pertama, mungkin tidak perlu lagi untuk melakukannya. Di sisi lain, Harris menegaskan bahwa masyarakat Amerika Serikat berhak menyaksikan debat kedua antara dirinya dan Trump