Peta Cerita – PM Jepang Fumio Kishida baru-baru ini mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai perdana menteri (PM) Jepang. Selain itu, juga mengundurkan diri sebagai ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) pada September 2024. Pengumuman ini mengundang perhatian luas dan menimbulkan berbagai pertanyaan tentang alasan di balik keputusan tersebut.
Dalam konferensi pers yang diadakan pada Rabu, 14 Agustus 2024, Kishida mengungkapkan keputusan berat ini dengan tujuan untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap pemerintah. Menurut Kishida, keputusan ini diambil sebagai langkah untuk mendorong reformasi politik. Dan juga untuk memperbaiki situasi di tengah skandal politik dan kenaikan biaya hidup yang membebani masyarakat Jepang. “Saya membuat keputusan berat ini dengan memikirkan masyarakat, dengan keinginan kuat untuk mendorong reformasi politik ke depan,” ungkap Kishida dalam pidatonya yang dikutip oleh Reuters.
“Baca Juga: Saham Starbucks Meroket 24% Usai Pengangkatan CEO Baru”
Fumio Kishida menghadapi penurunan popularitas yang tajam menjelang pengunduran dirinya. Pada 2023, skandal korupsi dan penggelapan uang yang melibatkan anggota LDP mulai mencuat. Beberapa anggota partai Kishida dituduh terlibat dalam penggelapan dana penjualan tiket acara partai dan upaya sistematis untuk tidak melaporkan dana tersebut. Kasus suap dan pemalsuan laporan akuntansi juga turut memperburuk citra LDP. Skandal ini menyebabkan popularitas Kishida merosot drastis, terutama di daerah pemilihannya di Hiroshima.
Pengunduran diri Kishida diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap stabilitas politik dan ekonomi Jepang. Penurunan kepercayaan publik terhadap partai petahana akan memberikan keuntungan bagi oposisi. LDP akan segera membuka kontes untuk mencari pengganti Kishida, yang akan diangkat pada September.
Dalam sektor ekonomi, pengunduran diri Kishida dapat memicu pengetatan kebijakan fiskal dan moneter, tergantung pada kandidat penggantinya. Shoki Omori, analis dari Mizuho Securities, mencatat bahwa “aset berisiko, terutama ekuitas, kemungkinan akan paling terpukul” sebagai akibat dari ketidakpastian politik yang menyertai perubahan kepemimpinan ini.
Keputusan Fumio Kishida untuk mundur dari jabatannya sebagai perdana menteri dan ketua LDP mencerminkan krisis politik yang sedang berlangsung di Jepang. Dengan menghadapi skandal dan penurunan popularitas, pengunduran diri ini membuka babak baru bagi politik Jepang. Ini membawa dampak potensial bagi ekonomi negara. LDP harus segera mencari pengganti yang dapat mengembalikan stabilitas dan kepercayaan publik.
“Simak Juga: Prima Putri Ratnasari, Kasus Penipuan Berulang di Australia”