Peta cerita – Solar PV dan Biomethane langkah menuju emisi gas rumah kaca. Astra, sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia, baru-baru ini mengungkapkan langkah-langkah strategis mereka dalam program Astra 2030 Sustainability Aspirations. Program ini merupakan bagian dari upaya Astra untuk tidak hanya mengurangi dampak lingkungan mereka, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi dan sosial di Indonesia. Dalam pengumuman terbaru, Astra telah berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca Grup Astra scope 1 dan 2 sebesar 13,96% dari baseline tahun 2019, menandakan kemajuan signifikan menuju tujuan keberlanjutan mereka.
Salah satu upaya utama dalam mencapai target keberlanjutan ini adalah pengembangan dan penerapan teknologi energi terbarukan. Menurut Bima Krida Pamungkas, Manager Decarbonization Astra, salah satu langkah signifikan adalah pemasangan sistem solar PV (photovoltaic) di fasilitas internal Astra. Saat ini, Astra telah memasang solar PV dengan total kapasitas 24,65 MWp. Teknologi ini tidak hanya membantu mengurangi jejak karbon perusahaan tetapi juga mendemonstrasikan komitmen Astra terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca.
“Baca juga: Hyundai Motor Company Investasi untuk Mobil Listrik di Thailand”
Dalam sesi talkshow di Festival LIKE 2 yang digelar pada 10 Agustus 2024, Astra menjadi salah satu narasumber utama dengan tema “10 Tahun Kerja untuk Sustainabilitas”. Acara ini menyoroti langkah-langkah nyata Astra dalam sinergi antara inovasi ekologi dan sosial menuju keberlanjutan. Selain Bima Krida Pamungkas, hadir juga Mohammad Noor Andi Kusumah, Direktur Pengendalian Kerusakan Ekosistem Gambut (PKEG) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, menambah bobot diskusi mengenai inisiatif keberlanjutan.
Selain solar PV, Astra juga mengejar inisiatif green energy yang mencakup berbagai aktivitas untuk meningkatkan efisiensi energi. Program ini termasuk pengembangan biomethane oleh Astra Agro Lestari dan proyek waste to energy di Legok Nangka oleh Energia Prima Nusantara. United Tractors, bagian dari Astra, berinvestasi dalam berbagai proyek ramah lingkungan. Seperti geothermal, hydro power, dan bisnis nikel yang mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Bima Krida Pamungkas juga mengungkapkan detail investasi dalam energi terbarukan. Seperti proyek Geothermal di Sumatra Selatan dengan kapasitas 2×49 MW dan proyek Mini Hydro sebesar 42 MW. Investasi ini merupakan bagian dari strategi Astra untuk mendiversifikasi sumber energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
“Simak juga: Konsumsi Rumah Tangga, Pilar Utama Pertumbuhan Ekonomi”
Untuk mencapai tujuan keberlanjutan yang ambisius, Astra meluncurkan tujuh Flagship Initiatives dalam Astra 2030 Sustainability Aspirations:
Di Festival LIKE, Astra menampilkan dua produk inovatif dari Grup Astra. Pertama, Charging Station Astra Otopower yang merupakan bagian dari Astra Otoparts, menyediakan fasilitas pengisian daya kendaraan listrik. Kedua, Solar Panel dari Energi Prima Nusantara, anak perusahaan United Tractors, menunjukkan komitmen Astra terhadap solusi energi terbarukan.
Saat ini, Astra Otopower telah mengoperasikan 37 unit mesin pengisi daya yang tersebar di 32 lokasi di Pulau Jawa, termasuk di gedung perkantoran, hunian, tempat peristirahatan jalan tol, dan lokasi-lokasi strategis lainnya. Langkah ini mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang lebih luas dan berkelanjutan.
Dengan berbagai upaya ini, Astra tidak hanya berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan sosial dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Astra 2030 Sustainability Aspirations mencerminkan dedikasi mereka untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.