Peta cerita – Industri nikel di Indonesia terus berupaya menghadapi tantangan dalam mengimplementasikan Sistem Informasi Pengelolaan Mineral dan Batu Bara (Simbara) dengan harapan untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi operasional. Di tengah upaya ini, kekhawatiran terhadap serangan siber juga menjadi perhatian utama.
Sekretaris Umum Asosiasi Penambang Nikel Indonesia, Meidy Katrin Lengkey, mengungkapkan pentingnya agar Simbara dapat berjalan tanpa kendala yang signifikan. “Mudah-mudahan bantu doa tidak ada kendala semoga tidak ada hacker-hacker Microsoft sehingga shutdown karena ini kan digital,” ungkapnya di acara di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat.
“Baca juga: Pinjaman Online, Dinamika Industri Tantangan dan Prospek”
Pengalaman shutdown Minerba Online Monitoring System (MOMS) menjadi pelajaran berharga bagi industri ini. Meidy menekankan bahwa sistem digital rentan terhadap risiko shutdown yang dapat mengakibatkan kerugian signifikan bagi perusahaan. “Digital itu kelemahannya adalah dia shutdown, kalau dia shutdown jangan sampai terjadi kayak kemarin MOMS shutdown perusahaan kena demurrage, nanggung kerugian, ini bukan kesalahan perusahaan tapi kesalahan sistem,” jelasnya.
Salah satu tantangan lainnya adalah implementasi Simbara di area terpencil yang sering kali memiliki keterbatasan sinyal. Meidy menegaskan bahwa kesuksesan Simbara tidak hanya terletak pada rampungnya teknis sistem. Tetapi juga kemampuan untuk beroperasi di lingkungan yang mungkin tidak mendukung infrastruktur digital secara optimal.
Selain aspek keamanan dan kelancaran operasional, Simbara diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan akurasi dan efisiensi proses administrasi. “Nah kita berharap dengan adanya SIMBARA semuanya faktual, tidak ada dobel-dobel kontrak, dobel-dobel dokumen,” tambahnya. Menyoroti pentingnya integrasi data yang akurat dan tersentralisasi.
“Simak juga: Erick Thohir, Workshop Influencer BUMN Jawa Barat”
Dalam menghadapi kompleksitas infrastruktur digital, baik pihak industri maupun regulator harus bekerja sama untuk mengatasi tantangan tersebut. Keberhasilan implementasi Simbara tidak hanya menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga menjaga keamanan data dari potensi serangan siber yang semakin mengancam.
Dengan memperkuat infrastruktur digital seperti Simbara. Industri nikel di Indonesia berharap dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan melangkah menuju masa depan yang lebih aman, efisien, dan terintegrasi secara digital. Harapan untuk kesuksesan ini tidak hanya berdampak pada kelangsungan operasional perusahaan. Tetapi juga memberikan dorongan bagi perkembangan teknologi informasi dalam industri yang kian kompleks ini.