Peta cerita – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah merilis laporan terkini mengenai kinerja ekspor produk perikanan Indonesia hingga Juni 2024. Meskipun menghadapi tantangan dari pertumbuhan ekonomi global yang melambat, khususnya di Amerika Serikat (AS), KKP tetap optimis dalam mencapai target ekspor yang ambisius. Realisasi ekspor pada semester pertama tahun 2024 tercatat sebesar US$ 2,71 miliar, yang mencapai 37,64% dari target tahunan sebesar US$ 7,2 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tercatat sebesar US$ 2,69 miliar.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistyo, menjelaskan bahwa meskipun ada tantangan ekonomi global. AS tetap menjadi pasar utama untuk ekspor produk perikanan Indonesia. Kontribusi AS dalam ekspor ini mencapai US$ 889 juta, diikuti oleh China dengan kontribusi sebesar US$ 556 juta, ASEAN dengan US$ 353 juta, dan Jepang dengan US$ 285 juta. “Dari target ekspor yang sebesar US$ 7,2 miliar, capaian semester pertama sebesar US$ 2,71 miliar menunjukkan kenaikan 1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Negara tujuan ekspor masih didominasi oleh Amerika, China, ASEAN, Jepang, dan Uni Eropa.” Ujar Budi dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta pada Jumat (26/7/2024).
“Baca juga: Kenaikan Gaji ASN 2025, Pengumuman 16 Agustus 2024”
Komoditas ekspor utama masih didominasi oleh udang, yang menyumbang US$ 755 juta dari total ekspor. Selain udang, komoditas ekspor lainnya meliputi tuna tongkol cakalang dengan kontribusi sebesar US$ 456 juta, cumi-cumi dan sotong yang menyumbang US$ 396 juta. Rajungan dan kepiting dengan nilai ekspor US$ 275 juta, serta rumput laut yang memberikan kontribusi sebesar US$ 162 juta.
Untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan mengoptimalkan potensi ekspor, KKP telah menyiapkan berbagai strategi. Salah satu langkah utama adalah memperluas pasar ekspor ke kawasan yang belum pernah menjadi tujuan utama, seperti Timur Tengah, Hongkong, dan Korea Selatan. “Kami berusaha melakukan upaya untuk memperluas pasar dengan membuka pasar di kawasan baru seperti Timur Tengah dan beberapa negara di Korea dan Hongkong untuk komoditas tertentu,” jelas Budi.
Untuk memperluas jangkauan pasar ekspor, KKP juga aktif berpartisipasi dalam berbagai expo berskala internasional. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan produk perikanan Indonesia secara lebih luas dan meningkatkan daya tarik produk perikanan di pasar global. Selain memperluas pasar ekspor, KKP juga berfokus pada penguatan penyaluran produk perikanan dalam negeri. Salah satu caranya adalah dengan menjalin kerja sama antara pemilik ikan atau nelayan dengan pelaku usaha, seperti sektor perhotelan.
“Simak juga: Aplikasi GoPay Merchant, Revolusi Pembayaran untuk UMKM”
“Selain itu, kami juga menjalin kerja sama dengan pelaku usaha di sektor perhotelan. Kami telah menghubungkan asosiasi tuna dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) sebagai bagian dari upaya kami,” terangnya. Langkah ini bertujuan untuk memastikan produk perikanan Indonesia dapat diterima dengan baik di pasar domestik dan meningkatkan konsumsi produk lokal.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan global, KKP terus berkomitmen untuk mencapai target ekspor dengan strategi yang terencana. Fokus pada diversifikasi pasar dan promosi internasional merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global. Dengan terus menjalin kerjasama dan memperkuat hubungan antara nelayan dan pelaku usaha domestik. KKP berharap dapat meningkatkan kontribusi sektor perikanan terhadap perekonomian nasional.
Kinerja ekspor perikanan Indonesia menunjukkan tanda-tanda positif meskipun dalam situasi ekonomi yang tidak menentu. Dengan upaya yang berkelanjutan dan inovatif, diharapkan Indonesia dapat mengoptimalkan potensi ekspornya dan memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri perikanan global.