petacerita.com – Marko Simic resmi memainkan laga terakhirnya bersama Persija Jakarta dalam pertandingan Liga 1 menghadapi Malut United. Laga yang berlangsung di Jakarta International Stadium (JIS) pada Jumat, 23 Mei 2025, menjadi momen perpisahan emosional bagi sang penyerang asal Kroasia. Setelah tujuh musim membela Persija sejak 2018, Simic menutup perjalanannya dengan rasa bangga dan penuh kenangan.
“Baca Juga: Respons Lesti Kejora Usai Dilaporkan Terkait Hak Cipta”
Simic Torehkan Empat Trofi untuk Persija Selama Tujuh Musim
Sejak bergabung dengan Persija, Marko Simic menjadi salah satu pemain kunci yang membawa tim meraih berbagai gelar bergengsi. Ia mencatatkan empat trofi sepanjang kariernya di klub ibu kota. Gelar tersebut meliputi Piala Presiden, Boost Fix Super Cup di Malaysia, Liga 1 Indonesia, serta Piala Menpora yang diraih usai mengalahkan Persib Bandung di partai final. Simic tidak hanya menjadi pencetak gol andalan, tapi juga ikon penting dalam sejarah modern Persija.
Laga Terakhir Simic Berakhir Imbang Melawan Malut United
Pertandingan antara Persija Jakarta dan Malut United di Liga 1 musim 2024/2025 berakhir imbang. Kedua tim bermain ketat dan harus puas berbagi angka setelah tidak ada tambahan gol hingga peluit panjang dibunyikan. Walau tanpa kemenangan, pertandingan ini tetap menjadi momen penting karena menjadi laga penutup bagi Simic bersama Persija. Atmosfer pertandingan terasa emosional bagi para pemain dan suporter.
Meski hasil imbang tak mengubah posisi klasemen secara signifikan, laga ini menyimpan nilai sentimental tinggi. Para suporter tampak memberikan penghormatan khusus sepanjang pertandingan, meneriakkan nama Simic dan mengibarkan atribut bernuansa perpisahan untuk sang striker.
Suporter Nyalakan Flare, Laga Sempat Terhenti
Momen perpisahan Simic turut diwarnai aksi suporter yang menyalakan flare di tribun stadion. Aksi tersebut terjadi sekitar menit ke-70 dan menyebabkan pertandingan sempat dihentikan sementara. Meskipun begitu, laga kembali dilanjutkan setelah situasi kondusif. Tindakan ini menunjukkan betapa besar cinta Jakmania terhadap Simic, meskipun tetap menimbulkan kekhawatiran soal keselamatan di dalam stadion.
Suasana stadion saat itu sangat emosional, dengan nyanyian dan koreografi khusus dari suporter yang memenuhi tribun. Beberapa spanduk bertuliskan ucapan terima kasih kepada Simic turut terbentang, memperkuat nuansa perpisahan. Meski flare dianggap pelanggaran, banyak yang melihatnya sebagai bentuk penghormatan terakhir dari Jakmania kepada sang legenda. Pihak keamanan bergerak cepat untuk mengendalikan situasi, sehingga laga dapat diselesaikan dengan aman.
“Baca Juga: Aziz Hedra Siap Rilis Single Baru dengan Gaya Musik Segar”
Simic Tinggalkan Warisan dan Kenangan Tak Terlupakan
Kepergian Simic meninggalkan ruang kosong di lini depan Persija yang sulit tergantikan. Ia bukan hanya dikenal karena kemampuan mencetak gol, tetapi juga karena loyalitas dan dedikasinya kepada klub. Banyak suporter mengungkapkan rasa terima kasih melalui media sosial maupun di stadion. Meski kini berpisah, warisan Simic akan selalu dikenang sebagai bagian dari sejarah emas Persija Jakarta.