petacerita.com – Inter Milan secara resmi mengakhiri kerja sama dengan pelatih kepala Simone Inzaghi. Keputusan ini diumumkan manajemen klub pada Rabu (4/6) dini hari waktu Indonesia Barat. Inzaghi, yang bergabung sejak 2021, tidak akan melanjutkan tugasnya untuk musim 2025/2026 meskipun kontraknya sebenarnya masih berlaku hingga Juni 2026. Dalam pernyataan resmi yang dirilis klub, Inter menyampaikan ucapan terima kasih atas kontribusi luar biasa pelatih berusia 49 tahun tersebut selama empat musim terakhir.
“Baca Juga: Kemenkomdigi Blokir Sementara Internet Archive”
Inzaghi: “Saya Telah Memberikan Segalanya untuk Klub Ini”
Dalam surat perpisahannya, Simone Inzaghi menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas empat tahun pengabdiannya di Inter Milan. Ia mengaku selalu memulai dan mengakhiri harinya dengan memikirkan klub, mencurahkan dedikasi penuh dalam setiap pertandingan dan sesi latihan. Inzaghi juga merasa bangga bisa menjadi bagian dari sejarah klub dan melihat bagaimana kerja kerasnya dibalas dengan semangat tinggi dari para pemain, pelatih, hingga staf manajemen.
Inzaghi menegaskan bahwa pencapaian yang diraih selama ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh elemen klub. Ia menyebut dukungan dari staf pelatih, jajaran manajemen, serta hubungan yang baik dengan para pemain sebagai pondasi utama kesuksesan mereka. Tidak lupa, ia berterima kasih kepada para pemegang saham dan Presiden klub atas kepercayaan serta dialog terbuka yang selalu terjalin. Bagi Inzaghi, keputusan untuk mengakhiri perjalanan ini adalah langkah sulit namun dilakukan dengan penuh penghormatan dan keikhlasan.
Enam Trofi dan Dua Final Liga Champions Jadi Warisan Inzaghi
Simone Inzaghi meninggalkan Inter Milan dengan prestasi yang tidak sedikit. Ia berhasil mempersembahkan enam trofi untuk klub: satu gelar Liga Italia (Scudetto) pada musim 2023/2024, dua Coppa Italia (2021/22 dan 2022/23), serta tiga Piala Super Italia (2021, 2022, 2023). Selain itu, Inzaghi juga membawa Nerazzurri ke dua final Liga Champions dalam tiga musim terakhir, sebuah pencapaian yang memperkuat posisi Inter di panggung Eropa.
Keputusan Bersama dan Perpisahan yang Penuh Rasa Hormat
Inzaghi menjelaskan bahwa keputusan ini diambil bersama manajemen klub setelah diskusi yang dilakukan secara terbuka dan penuh hormat. “Kami tulus dan bersama-sama memutuskan untuk mengakhiri perjalanan luar biasa ini,” katanya. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada pemegang saham, Presiden klub, dan seluruh rekan kerja atas dukungan serta komunikasi yang terjalin baik selama dirinya menjabat sebagai pelatih kepala. Perpisahan ini disebut sebagai bentuk profesionalisme, bukan konflik internal.
“Baca Juga: Teguh Aprianto Diperiksa Tersangka Terkait Demo May Day DPR”
Ucapan Terima Kasih kepada Penggemar Inter di Seluruh Dunia
Menutup pernyataannya, Inzaghi menyampaikan penghargaan tulus kepada para penggemar Inter Milan di seluruh dunia. Ia menyebut dukungan para tifosi sebagai kekuatan utama yang selalu menyemangati dirinya di masa sulit maupun saat merayakan kemenangan. “Saya tidak akan pernah melupakan kalian. Forza Inter,” ujarnya menegaskan. Meski berpisah, Inzaghi akan dikenang sebagai pelatih yang membawa Inter kembali bersinar, baik di kompetisi domestik maupun Eropa.