Peta cerita – Morning sickness adalah salah satu tantangan umum yang dihadapi oleh ibu hamil, terutama pada trimester pertama kehamilan. Kondisi ini ditandai dengan rasa mual dan muntah yang bisa membuat ibu hamil merasa sangat tidak nyaman dan sering kali menyebabkan penurunan nafsu makan. Namun, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Better Versi Paniroi, Sp. O.G, Subsp. K.Fm, dari RS Pondok Indah, memberikan imbauan penting mengenai bagaimana ibu hamil seharusnya menangani morning sickness untuk menjaga kesehatan mereka dan janin yang dikandung.
Morning sickness adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi mual dan muntah yang sering dialami oleh ibu hamil, terutama pada trimester pertama. Meskipun namanya “morning” sickness, kondisi ini bisa terjadi kapan saja sepanjang hari. Ini biasanya dimulai pada minggu-minggu awal kehamilan dan bisa berlangsung hingga trimester pertama atau bahkan lebih lama pada beberapa ibu hamil. Meskipun kondisi ini dianggap normal, dr. Better mengingatkan bahwa ini bukanlah kondisi yang seharusnya dianggap remeh atau dibiarkan tanpa penanganan yang tepat.
“Baca juga: Shandy Purnamasari Hamil Anak Ketiga Laki-Laki”
Dr. Better menekankan bahwa morning sickness tidak boleh dianggap sebagai hal yang normal dan harus diatasi dengan serius. “Saya agak sedih kadang-kadang nanti itu dianggap sebagai suatu kondisi yang, oh normal kok kalau morning sickness. Terus dia tidak mau makan, terus dia jatuh ke malnutrisi,” ungkap dr. Better. Hal ini bisa berbahaya, terutama jika berat badan ibu hamil sejak awal sudah berada pada tingkat yang ideal atau bahkan sedikit di bawah rata-rata.
Pada masa awal kehamilan, tubuh ibu sedang dalam proses pembentukan organ dan sistem penting bagi janin. Oleh karena itu, asupan nutrisi yang cukup sangat penting untuk mendukung perkembangan janin dan menjaga kesehatan ibu. Dr. Better menekankan pentingnya mencukupi kebutuhan nutrisi di masa-masa awal kehamilan. “Jadi jangan dianggap suatu kondisi yang normal. Kecuali sudah diperbaiki dan lain-lain, terus dicari tahu tidak ada penyakit yang lain,” tambahnya.
Morning sickness dapat disebabkan oleh beberapa faktor, dan penanganannya memerlukan pendekatan yang komprehensif. Menurut dr. Better, salah satu penyebab gejala ini adalah perubahan hormon kehamilan. Namun, faktor lain juga dapat berkontribusi, termasuk kekurangan nutrisi dan gangguan pada sistem pencernaan.
Masyarakat Indonesia sering mengalami kekurangan vitamin B6, yang dapat memperburuk morning sickness. Untuk mengatasi masalah ini, dr. Better menyarankan peningkatan konsumsi makanan yang kaya akan vitamin B6, seperti daging merah. Mengatur pola makan dan memastikan asupan nutrisi yang cukup bisa membantu mengurangi gejala ini.
Obesitas dan kegemukan pada ibu hamil juga dapat menyebabkan gangguan pada mikrobioma usus, yang berakibat pada mual dan muntah. Menjaga berat badan yang sehat dan menjaga keseimbangan mikrobioma usus melalui pola makan yang tepat dapat membantu mengurangi gejalanya.
Morning sickness juga dapat disebabkan oleh hipotiroidisme subklinis, yaitu kondisi di mana kadar hormon perangsang tiroid (TSH) meningkat sementara kadar tiroksin normal. Mengatasi kondisi ini dengan perawatan medis yang sesuai dapat membantu mengurangi gejala mual.
Kebiasaan makan yang mengandung gula dan karbohidrat tinggi, termasuk makanan berbahan tepung, dapat menyebabkan masalah pencernaan. Hal ini dapat mengganggu pencernaan protein di lambung, yang akhirnya menyebabkan kembung, mual, dan ketidaknyamanan. Mengurangi konsumsi makanan tersebut dan memastikan pencernaan yang sehat dapat membantu mengurangi gejala morning sickness.
“Simak juga: Alpukat, Superfood bagi Kesehatan”
Untuk mengatasi morning sickness, dr. Better merekomendasikan beberapa langkah yang bisa diambil oleh ibu hamil:
Morning sickness adalah kondisi yang umum dialami oleh ibu hamil, namun tidak boleh dianggap sepele. Penting bagi ibu hamil untuk tidak hanya mengandalkan kebiasaan tidak makan saat mengalami morning sickness, tetapi juga untuk memastikan kebutuhan nutrisi tercukupi. Dr. Better Versi Paniroi mengingatkan bahwa perawatan yang tepat dan pola makan yang sehat dapat membantu mengatasi gejala ini dan mendukung kesehatan ibu serta janin. Dengan penanganan yang tepat, ibu hamil dapat menjalani kehamilan dengan lebih nyaman dan sehat.