Peta cerita – Sebuah laporan baru mengungkap bahwa beberapa browser berbasis Chromium, seperti Google Chrome, Microsoft Edge, Opera, dan Brave, menggunakan ekstensi yang secara diam-diam mengirimkan informasi ke Google. Informasi yang dikirimkan termasuk penggunaan CPU, GPU, penggunaan RAM pada sistem, dan data terkait lainnya.
Luca Casonato, seorang pengembang JavaScript dan Deno berbasis di Belanda, menemukan bahwa ekstensi bawaan dengan nama “hangout_services” di Chrome menggunakan API yang secara otomatis mengirimkan data ini ke Google ketika pengguna mengunjungi situs web Google. API ini tidak terbuka untuk situs web lain dan hanya aktif saat berinteraksi dengan layanan Google, seperti halaman pencarian atau Gmail.
Kehadiran API yang hanya berfungsi untuk Google, tanpa transparansi yang memadai atau persetujuan pengguna yang jelas. Menimbulkan kekhawatiran hukum terkait pelanggaran Undang-Undang Pasar Digital (DMA) Uni Eropa. Ini menyoroti pentingnya pengawasan yang ketat terhadap penggunaan data oleh perusahaan teknologi besar seperti Google dalam konteks regulasi privasi global yang semakin ketat.
Chrome, sebagai salah satu peramban utama yang dikembangkan oleh Google, memberikan basis kode inti bagi banyak browser populer lainnya. Ekstensi ini memberikan keunggulan kompetitif bagi Chrome dan browser berbasis Chromium lainnya saat beroperasi di platform Google. Sementara browser non-Chromium seperti Firefox tidak terpengaruh oleh ekstensi tersebut.
“Simak juga: GIIAS 2024: Hyundai Ioniq 5 N, Kehebatan Mobil Listrik Buas”
Debat tentang penggunaan API ini menyoroti perlunya transparansi yang lebih besar dalam cara data pengguna diperlakukan dan diproses oleh perangkat lunak seperti browser. Ini menuntut lebih banyak kontrol untuk pengguna atas privasi mereka. Serta penekanan yang lebih besar pada keamanan data dalam pengembangan software komersial.
Kontroversi seputar penggunaan API “hangout_services” oleh Chrome memperkuat kebutuhan akan pengaturan yang lebih ketat terhadap perlindungan data pengguna. Hal ini memicu pertanyaan penting tentang bagaimana perusahaan teknologi besar seperti Google harus mengelola informasi pengguna dengan lebih baik. Serta memberikan pengguna kontrol yang lebih besar atas privasi dan keamanan data mereka saat menjelajahi internet.